Pada tulisan kali ini akan membahas prinsip dasar dari motor AC. Secara
umum, prinsip kerja Motor AC hampir sama dengan Motor AC. Kelebihan dari motor
AC yaitu lebih murah dari segi biaya, dan beberapa jenis motor AC tidak
menggunakan Brush dan Komutator sehingga lebih mudah dari segi perawatan dan
pemakaian.
Salah satu kelebihan dari motor AC
yaitu sangat baik dan cocok untuk aplikasi dengan kecepatan konstan. Hal ini
karena kecepatan ditentukan oleh frekuensi tegangan ac diterapkan pada terminal
motor.
1.
Motor Seri
Motor seri secara elektris sama seperti motor DC.
Dengan melihat gambar 1., mengacu pada aturan tangan kiri untuk polaritas
kumparan, Polaritas magnet dari armatur dan medan saling berlawanan dan
menghasilkan aksi dari motor. Arus kemudian dibalik dengan membalik polaritas
masukan. Dalam hal ini polaritas medan magnet masih berlawanan dengan polaritas
magnet armatur. Hal ini karena pembalikan efek dari armatur dan medan
Gambar 1. Konstruksi Motor Seri
Konstruksi Motor Seri sedikit berbeda dari motor DC Seri.
Logam, laminasi dan kumparan menggunakan jenis tertentu dengan tujuan
mengurangi rugi-rugi akibat Eddy-Current, Histerisis dan Reaktansi logam yang
tinggi. Motor AC seri ini dapat digerakkan dengan sumber tegangan DC.
Karakteristik motor AC mirip motor DC. Motor ini dapat
memvariasikan kecepatan. Pada beban yang besar, kecepatannya rendah dan pada
beban rendah kecepatannya bisa tinggi. Torsi awal yang ditimbulkan sangat
besar. Sehingga motor ini sering diaplikasikan untuk keperluan bor listrik,
kipas kemudi,dll. Karena karakteristiknya yang mirip motor DC, motor Seri
sering divariasikan untuk bisa beroperasi dengan sumber AC maupun DC.
Medan rotasi pada motor Seri disusun akibat penerapan dari
tegangan multifase untuk kumparan stator yang terdiri dari beberapa kumparan
medan. Medan magnet yang berputar ini menyebabkan rotor terdorong dan tertarik
karena interaksi antara rotor dengan medan rotor sendiri.
Saat medan magnet menggunakan 2 fasa rotasi, diperlukan 2
pasang kumparan lagi dengan jarak 90º. Kumparan kumparan tersebut harus diberi
sumber tegangan yang memiliki pergeseran fasa 90º juga.
Gambar 2. Medan Putar 2 Fase
Sementara untuk medan putar 3 fasa membutuhkan 3
pasang kumparan dengan posisi 120º
dan suplay tegangannya harus dengan tegangan berfasa 120º.
Motor
Sinkron
Motor Sinkron secara khusus
dirancang untuk mempertahankan kecepatan konstan dengan sinkron rotor pada
medan putar baik pada beban besar maupun kecil. Motor sinkron didesain hingga
ukuran ribuan daya kuda. Motor ini bisa dirancang sebagai motor 1 fasa ataupun
fasa banyak. Motor Sinkron sering diaplikasikan untuk menggerakkan generator
DC. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki
torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk
penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan
frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor
daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak
listrik. Dalam kerjanya, untuk mencapai kecepatan sinkron rotor, dioperasikan
perangkat mekanik sebagai switching yang beroperasi pada gaya sentrifugal
motor.
Gambar 3. Motor Sinkron
Motor Induksi
MOTOR INDUKSI yang paling umum digunakan dari semua motor
listrik karena kesederhanaan mereka dan biaya rendah. Motor induksi bisa
tunggal-fase atau multifasa. Mereka tidak memerlukan koneksi rotor listrik.
Motor Induksi 1 Fasa
Motor induksi satu fasa
sering digunakan sebagai penggerak pada peralatan yang memerlukan daya rendah
dan kecepatan yang relatif konstan. Hal ini disebabkan karena motor induksi
satu fasa memiliki beberapa kelebihan yaitu konstruksi yang cukup sederhana,
kecepatan putar yang hampir konstan terhadap perubahan beban, dan umumnya
digunakan pada sumber jala-jala satu fasa yang banyak terdapat pada peralatan
domestik. Walaupun demikian motor ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu
kapasitas pembebanan yang relatif rendah, tidak dapat melakukan pengasutan
sendiri tanpa pertolongan alat bantu dan efisiensi yang rendah.
Bagian-bagian Motor 1 Fasa
Stator merupakan bagian yang diam sebagai rangka
tempat kumparan stator yang terpasang. Stator terdiri dari : inti stator,
kumparan stator, dan alur stator. Motor induksi satu fasa dilengkapi dengan dua
kumparan stator yang dipasang terpisah, yaitu kumparan utama (main winding)
atau sering disebut dengan kumparan berputar dan kumparan bantu (auxiliary
winding) atau sering disebut dengan kumparan start.
Gambar 4. konstruksi Motor 1 Fasa
Motor Induksi 3 Fasa
Motor
induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas
digunakan, karena konstruksinya yang kuat dan karakteristik kerjanya yang baik.
Secara umum motor induksi terdiri dari rotor dan stator.
Prinsip kerja
Perputaran motor pada mesin
arus bolak-balik ditimbulkan oleh adanya medan putar ( fluks yang berputar )
yang dihasilkan dalam kumparan statornya. Medan putar ini terjadi apabila
kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak, umumnya fasa 3. Hubungan dapat
berua hubungan delta (Δ) atau bintang (Y). Misalkan kumparan a – a; b – b; c –
c dihubungkan tiga fasa, dengan beda fasa masing – masing 1200 dan dialiri arus sinusoid. Distribusi arus ia, ib, ic sebagai fungsi
waktu adalah seperti Gambar 5. pada keadaan t1, t2,
t3,dan t4 fluks resultan yang ditimbulkan oleh
kumparan tersebut masing – masing adalah seperti Gambar 6. Pada t1
fluks resultan mempunyai arah sama dengan arah fluks yang dihasilkan oleh
kumparan a – a; sedangkan pada t2, fluks resultannya
mempunyai arah sama dengan arah fluks yang dihasilkan oleh kumparan c – c; dan
untuk t3 fluks resultan mempunyai arah sama dengan fluks yang
dihasilkan oleh kumparan b – b. Untuk t4, fluks resultannya berlawanan
arah dengan fluks resultan yang dihasilkan pada saat t1 keterangan ini
akan lebih jelas pada analisis vektor.
Gambar 5. a) diagram fasor fluks 3 fasa b)arus tiga fasa setimbang
Gambar 6. Medan putar pada motor
induksi tiga phasa
Dari gambar c, d
,e, dan f tersebut terlihat fluks resultan ini akan berputar satu kali. Oleh
karena itu untuk mesin dengan jumlah kutub lebih dari dua, kecepatan sinkron dapat diturunkan
sebagai berikut :
Dimana :
ns= kecepatan sinkron
(rpm)
f= frekuensi (Hz)
p= jumlah kutub
Izin bertanya bang, ada referensi lagi ga tentang motor ac jenis seri :""
BalasHapus