Listrik
merupakan salah satu kebutuhan penting bagi aktivitas manusia. Keberadaan
listrik begitu membantu kegiatan manusia mulai dari ia bangun tidur, bahkan
saat tidurpun listrik tetap digunakan. Lalu dari manakah listrik itu timbul?
Energi listrik dihasilkan oleh sebuah perangkat yang disebut Generator. Berdasarkan output tegangan yang dihasilkan generator terbagi atas 2 jenis
yaitu Generator AC (bolak-balik), dan generator DC (searah). Pada tulisan ini
akan dibahas lebih khusus tentang generator DC.
Generator
adalah mesin yang mengubah energi mekanik menjadi energi elektrik dengan
menerapkan prinsip dari magnet induksi. Prinsipnya yaitu: saat sebuah konduktor
digerakkan dalam medan magnet dengan begitu sebuah konduktor memotong garis
fluks magnet, sehingga timbul tegangan pada konduktor.
Besarnya
tegangan yang ditimbulkan tersebut dipengaruhi faktor berikut:
1.
kekuatan medan magnet (B)
2.
Posisi sudut dari konduktor/lilitan saat memotong medan magnet
3.
kecepatan pergerakan konduktor
4.
panjang konduktor/lilitan di dalam medan magnet.
Polaritas tegangan tergantung
pada garis fluks magnet dan arah dari pergerakan konduktor. Untuk menentukannya
digunakan “aturan tangan kiri Fleming untuk generator”.
·
Ibu jari menunjukkan arah
dari pergerakan kumparan
·
Jari telunjuk menunjukkan
arah medan magnet ( dari kutub utara ke kutub selatan)
·
Jari tengah menunjukkan arah arus pada lintasan eksternal
sehingga tegangan diberlakukan
Di bawah ini(Gambar 2) merupakan bentuk
dari generator yang sangat sederhana yang terdiri dari brush,slip rings,
armature loop (lilitan kawat), magnet kutub N dan S.
Gambar 2. Generator yang sederhana
Sebuah generator Dasar hanya terdiri dari lilitan
kawat (armature loop) tunggal yang berputar pada medan magnet. Dalam keadaan
seperti pada gambar 3 yang dihasilkan adalah tegangan AC. Posisi A merupakan
posisi awal armature akan berputar. Pada posisi ini kawat berada tegak lurus
dengan medan magnet. Pada keadaan ini tidak ada medan magnet yang terpotong,
sehingga emf (electromotive force)/(ggl) gaya gerak listrik tidak timbul.
Posisi seperti Posisi A disebut dengan Normal Plane (bidang normal). Kemudian
ketika armature loop berputar 90° (posisi B) menyebabkan kawat memotong garis
gaya magnet terbesar pada sudut maksimalnya. Hasil yang ditimbulkan antara
sudut 0-90°, menunjukkan bahwa emf akibat pengaruh konduktor kawat mengalami
peningkatan nilai hingga pada nilai maksimalnya. Kemudian armature kembali
berputar dari sudut 90°-180°. Konduktor yang awalnya memotong garis gaya magnet
yang terbanyak kemudian secara berkelanjutan memotong garis gaya magnet yang
lebih sedikit hingga pada posisi 180° (Posisi C) dimana tidak ada garis gaya
magnet yang dipotong (seperti kondisi 0°/ bidang normal). Pada 0°-180°,
konduktor kawat bergerak dalam arah yang sama selama melintasi medan magnet.
Selanjutnya armature berputar dari 180° ke sudut 270° (Posisi D) hingga kembali
pada posisi A (0°) tetapi arah gerak potong konduktor berkebalikan sehingga
tegangan yang dihasilkan pun menjadi negatif. Output tegangan yang dihasilkan
akhirnya membentuk gelombang sinus.
Kemudian untuk mengubah kondisi tersebut
perlu mengubah cincin generator tersebut dengan 2 buah commutator
sehingga output yang dihasilkan adalah tegangan DC.
Karena Tegangan DC yang dihasilkan oleh
generator dengan commutator masih kasar (voltage ripple), maka diberlakukan
penambahan kawat untuk menurunkan ripple sehingga menghasilkan output tegangan
yang halus/baik.
Gambar 5. Generator yang menghasilkan
tegangan DC yang halus
Penambahan kawat armatur, menyebabkan
tegangan yang melintasi brush tidak diijinkan jatuh pada level terendah dari
peaknya (Gambar). Perlu diperhatikan, secara nyata, generator yang ada telah
menggunakan banyak kawat armatur. Selain itu, juga menggunakan lebih dari 1
pasang kutub magnet. Penambahan kutub magnet akan meningkatkan kekuatan medan
magnet menjadi lebih besar. Sehingga ini berarti peningkatan output tegangan
disebabkan banyaknya kawat yang memotong garis gaya magnet yang lebih besar.
Dalam perkembangannya, generator juga
menggunakan kutub elektromagnetik sebagai ganti penggunaan permanen magnet.
Kutub medan elektromagnet terdiri tersusun atas kawat tembaga yang berintikan
inti besi. Keuntungannya adalah mampu meningkatkan kekuatan medan dan dapat mengontrol
kekuatan medan dengan variasi input voltasenya, sehingga akan menghasilkan
output voltase yang dapat dikontrol juga.
Commutation yaitu proses yang digunakan untuk mendapatkan arah arus dari sebuah generator. Kawat penghantar yang berhubungan dengan beban harus berlawanan dengan kawat yang melintasi bidang netral. Brush harus diposisikan tepat supaya gerak comutation terpenuhi tanpa ada penyalaan brush.
Gambar 7. Generator saat melakukan gerak Commutation
Kemudian terjadi reaksi armature saat adanya arus armatur yang menyebabkannya menjadi elektromagnet. Medan armatur tersebut mengganggu lintasan medan-medan kutub magnet. Dan akibatnya terjadi pergeseraan bidang netral pada saat rotasi.
Untuk menetralkan efek dari reaksi armatur,
maka perlu dipasang Lilitan dan kutub-kutub penyeimbang. Sehingga garis-garis
medan magnet dan bidang netral kembali pad posisi normal.
Reaksi motor disebabkan oleh medan listrik
yang mengatur armatur, cenderung melawan rotasi dari armatur juga berkaitan
dengan gaya tarik dan tolak diantara medan kawat dan medan kutub.
Berikut adalah jenis dari armatur:
Jenis-jenis Generator DC
Ketika tegangan DC diterapkan pada lilitan, arus mengalir sepanjang lilitan dan menimbulkan medan magnet yang tetap. Keadaan seperti ini disebut Eksitasi Medan (Field Excitation).
Tegangan eksitasi ini dapat dihasilkan oleh
generator itu sendiri dan juga dapat disuplai oleh sumber dari luar, seperti
baterai. Generator yang disuplai oleh eksitasi medannya sendiri disebut Self-excited
Generator.
Self-excited Generator selanjutnya diklasifikasikan menjadi
beberapa tipe tergantung koneksi medan yang ia gunakan. Tipe generator tersebut
yaitu:
1. Series-Wound DC GENERATORS
1. Series-Wound DC GENERATORS
Generator ini memiliki kawat medan yang
dihubungkan seri dengan armatur. Arus yang mengalir pada armatur mengalir
sepanjang sirkuit eksternal (load circuit) dan kawat medan. Outputnya
mampu dirubah secara langsung melalui arus yang menjadi beban. Jenis generator
ini dalam aplikasinya jarang digunakan.
Generator
ini memiliki lilitan medan dan armatur yang dihubungkan secara paralel
(Shunt).Output tegangannya dapat divariasikan berkebalikan dengan beban arus
yang diberikan.
3. COMPOUND-WOUND DC
GENERATORS
Generator
ini mengkombinasikan karakteristik dari generator series and shunt. Output
tegangannya secara relatif tetap konstan untuk seluruh nilai dari arus
pembebanan dalam desain generator. Compund-wound tipe ini banyak digunakan pada
berbagai aplikasi karena sifat tegangan outputnya yang konstan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar